Pagi yang dingin,
Menyambut bangkit ku,
Dari lena mimpi,
Tidur malam nan indah......
Ku bangkit dari peraduan ku,
Dan ku capai tuala tebal,
Menutupi tubuh ku,
Air di hening pagi terasa beku.....
Rasanya hinggap hingga ke otak,
Sehingga aku gigil kedinginan,
Ku tunaikan kewajiban ku,
Lantas ku beransur ke sisi jendela......
Kabus tebal menyelaputi,
Basah cermin jendela ku,
Ku berlalu ke muka pintu,
Dan bergerak ke luar beranda.....
Mentari pagi ku tunggu,
Biarpun masih awal,
Sudah terbiasa dengannya,
Kabus tebal sering menemani haluan ku......
Kekadang tebalnya mengaburi
Pandangan ku tatkala mentari,
Keperangan perlahan muncul.
Di sisi barisan awan di langit biru......
Ku tatap setiap detik.
Agar aku tak ketinggalan,
Entah kenapa setiap haluanku,
Samar dipenuhi kabus.....
Yang dibelakang sudah jelas,
Namun yang dihadapan,
Begitu kabur dengan kabus,
Cahaya tak selalunya ada.....
Namun perlahan lahan,
Kabus tebal menipis,
Dan cahaya mula bersinar,
Suasana bertukar rupa......
Kabus tebal lesap,
Di bawa hembusan bayu,
Udara ku hirup segar sekali,
Dan sang mentari muncul kembali......
tajuk: KABUS MENTARI
penulis: SANG PUJANGGA
No comments:
Post a Comment